Kamis, 17 September 2009

Deteksi Kanker Leher Rahim Sedini Mungkin

Penyakit kanker leher rahim atau yang kerap disebut kanker serviks memang merupakan salah satu momok bagi kaum wanita. Sayangnya masih banyak kaum wanita yang tak sadar penyakit ini bisa hadir karena pola hidup yang salah.

Beberapa penyebab terjadinya penyakit kanker mematikan ini, diantaranya adalah pernikahan di usia muda, kehamilan yang sering, merokok, penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, dan infeksi menular seksual.

Mereka yang mengalami infeksi jarang menunjukan gejala pada stadium awal, dan biasanya berkembang menjadi kanker servik beberapa tahun kemudian. Kanker pada serviks uterus tersebut menyerang organ reproduksi perempuan yang menjadi pintu masuk rahim atau liang senggama (vagina).

Para pakar kesehatan mengatakan setelah infeksi virus human papilloma (HPV) tubuh penderita tidak selalu membentuk kekebalan, maka tidak terlindung dari infeksi berikutnya.

Kanker serviks yang diketahui berstadium lanjut dapat mengakibatkan kerugian bagi organ tubuh disekitarnya dan dapat menyebabkan kematian.

Selain itu penularan non seksual dapat terjadi melalui penggunaan bersama pakaian yang terkontaminasi dalam jangka waktu lama. Kebanyakan infeksi HPV bertahan selama delapan bulan dan kemudian menghilang dengan sendirinya. Namun sesudah dua tahun, ditemukan sekitar 10 persen perempuan masih membawa virus aktif dalam vagina dan serviks mereka.

Dikatakan para pakar kesehatan, kanker serviks biasanya menyerang wanita telah berumur, tetapi bukti statistik bicara lain. Kanker ini lebih banyak menyerang perempuan berumur antara 20 sampai 30 tahun.

Kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim. Tetapi sebelum sel tersebut menjadi sel kanker, terjadi beberapa perubahan.

Perubahan sel tersebut, biasanya memakan waktu bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Kanker serviks memiliki gejala yang patut diwaspadai yakni pendarahan melalui vagina, keputihan, nyeri panggul, dan tidak dapat buang air kecil.

Sel abnormal tersebut sebetulnya dapat dideteksi kehadirannya dengan test yang disebut "Pap Smear Test", sehingga sel abnormal tadi terdeteksi sedini mungkin.

- 22 Mei 2009


Sumber :

http://www.astaga.com/content/deteksi-kanker-leher-rahim-sedini-mungkin

17 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar